[Images source: jaririndu.blogspot.com]
Apresiasi Prosa Fiksi
Pernahkan Anda mengapresiasi karya sastra? Apresiasi merupakan suatu langkah untuk mengenal, memahami, dan menghayati suatu karya sastra yang berakhir dengan timbulnya pencelupan atau rasa menikmati karya tersebut dan berakibat subjek apresiator dapat menghargai karya sastra yang dinikmatinya secara sadar.Salah satu bentuk karya sastra yaitu prosa fiksi. Seringkah Anda membaca prosa fiksi? Prosa adalah karya sastra yang disusun dalam bentuk cerita secara bebas, yang tidak terikat rima dan irama. Berdasarkan bentuknya, prosa terdiri atas roman, novel, cerpen, dan dongeng.
Pada dasarnya, prosa fiksi berupa roman, novel, cerpen, atau dongeng mempunyai unsur intristik yang sama. Unsur intrinsik tersebut sebagai berikut.
1. Tema
Tema merupakan inti atau pokok yang menjadi dasar pengembangan cerita. Tema mempunyai posisi atau kedudukan yang penting dalam sebuah cerita. Untuk memahami tema sebuah cerita, kita harus membaca cerita itu secermat-cermatnya.2. Alur (plot)
Alur merupakan pola pengembangan cerita yang terbentuk oleh hubungan sebab-akibat.Pola pengembangan suatu cerpen atau novel tidak seragam.
Secara umum, jalan cerita terbagi dalam bagian-bagian berikut.
- Pengenalan cerita.
- Timbulnya konflik.
- Konflik memuncak.
- Klimaks.
- Pemecahan masalah atau penyelesaian.
3. Latar
Latar atau setting meliputi tempat, waktu, dan budaya yang digunakan dalam suatu cerita. Latar dapat bersifat faktual atau imajiner. Fungsi latar adalah memperkuat atau mempertegas keyakinan pembaca terhadap jalannya suatu cerita. Dengan demikian, apabila pembaca sudah menerima latar sebagai sesuatu yang benar, dia akan lebih siap dalam menerima pelaku ataupun kejadian-kejadian dalam latar itu.4. Penokohan
Penokohan merupakan cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita. Untuk menggambarkan karakter tokoh-tokohnya, pengarang dapat menggunakan teknik berikut.- Teknik analitik, yaitu karakter tokoh diceritakan secara langsung oleh pengarang.
- Teknik dramatik, yaitu karakter tokoh dikemukakan melalui cara-cara berikut.
- Penggambaran fisik dan perilaku tokoh.
- Penggambaran lingkungan kehidupan tokoh.
- Penggambaran bahasa yang digunakan para tokoh.
- Pengungkapan jalan pikiran tokoh.
- Penggambaran oleh tokoh lain.
5. Point of view atau sudut pandang
Sudut pandang adalah posisi pengarang dalam membawakan cerita. Posisi pengarang ini terdiri atas dua macam, yaitu sebagai berikut.- Berperan langsung sebagai orang pertama, sebagai tokoh yang terlibat dalam cerita yang bersangkutan. Biasanya, tokoh tersebut menggunakan kata ganti aku.
- Hanya sebagai orang ketiga yang berperan sebagai pengamat.
EmoticonEmoticon